STAGE DYasuhiro Morinaga x Nyak Ina Raseuki
Disebutkan oleh Huhu dalam monolognya bahwa UrSound atau suara-purbawi dari lingkungan asalnya sudah lama hilang. Karya kolaborasi dua musisi ini berangkat dari upaya merekonstruksi suara-purbawi yang hilang. Pun demikian, alih-alih membayangkan suara-purbawi di masa lalu, Yasuhiro dan Ubiet memutuskan menggali suara-purbawi dari vibrasi bebunyian dunia hari ini.
Karya ini adalah kolaborasi suara antara Yasuhiro Morinaga dan Ubiet (Nyak Ina Raseuki). Karya suara di "Huhu’s UrSound" mewujudkan narasi sonik yang diikuti oleh cakupan waktu dunia diegetik Peer Gynt serta lanskap suara luas dunia non-diegetik Peer Gynt. Siapa Huhu? Huhu bisa siapa saja atau apapun dalam suara ini. Jadi, saat Anda mendengarkan suara dari awal hingga akhir, berbagai karakter sonik akan memungkinkan Anda merasakan ontologi Huhu itu sendiri, tetapi Anda tidak akan pernah mengenali siapa atau apa Huhu itu. Suara acousmatic akan memungkinkan Anda untuk memutar dunia dari sudut pandang Huhu.

Yasuhiro Morinaga
Yasuhiro Morinaga adalah pengarah musik dan seniman bunyi yang tinggal di Tokyo. Morinaga telah mengerjakan banyak proyek di perfilman, tari kontemporer, instalasi dan seni media secara internasional. Ia dikenal karena penggunaan suara dan musik secara kreatif di bioskop independen Asia. Morinaga telah terlibat dalam pendokumentasian dan pengarsipan suara nyanyian ritual & upacara, cerita rakyat oleh etnis minoritas, lingkungan sonik dan suara satwa liar di sekitar daerah pedesaan Jepang dan Asia Tenggara. Dengan menggunakan rekaman suara, dia menginisiasi dan membuat sejumlah proyek berbeda seperti instalasi suara 3D, performance media, publikasi, dan lain-lain.Morinaga telah mengerjakan proyek dengan sejumlah kolaborator dan tampil di festival seperti Festival Film Cannes, Venice Biennale dan Festival Film Venesia. Untuk proyek terbarunya, Marginal Gongs, Morinaga melakukan pekerjaan lapangan ekstensif yang mendokumentasikan cerita rakyat dan musik dari berbagai gong di seluruh kepulauan Asia Tenggara dan menampilkan pertunjukan multi-disiplin di SPIRAL Tokyo Jepang.
Morinaga dan Teater Garasi sudah bekerja sama dan membuat karya Gong Ex Machina pada tahun 2018.

Nyak Ina Raseuki
Nyak Ina Raseuki (a.k.a. Ubiet), pesuara bebas, guru, etnomusikolog yang gemar bekerjasama melintas genre musik dan disiplin seni. Ia menjelajahi beragam gaya nyanyi; baginya, setiap tradisi musik mempunyai kepiawaian masing-masing. Selama empat dasawarsa karirnya, Ia telah bekerjasama dengan berbagai seniman, musik, tari, film, teater, fashion, fotografi, seni rupa dan telah terlibat dalam berbagai pementasan dan rekaman musik-musik, klasik-kontemporer, pop, jazz, maupun musik-musik yang bertolak dari khazanah Nusantara.Ia menjelajahi kemajemukan Nusantara melalui pendarasan berbagai nyanyian, baik populer, eksperimental, dan terutama yang bertolak dari khazanah musik Nusantara. Ia menjelajahi berbagai pelosok Indonesia, mengamati, mendengarkan dan mempelajari berbagai nyanyian dalam berbagai bahasa, cara hidup dan gaya bernyanyi yang berbeda-beda. Ia juga mengamati suara-suara yang berasal dari binatang. Hasil dari penelitian tersebut, menjadi dasar penciptaan musikalnya.
Tim Artistik:
Concept: Yasuhiro Morinaga and Nyak Ina RaseukiSound composer: Yasuhiro Morinaga
Free vocalizer: Nyak Ina Raseuki
Cello: Hiroki Taniguchi
“UrFear: Huhu and the Multitude of Peer Gynts” is a network of performances based on the re-reading of Henrik Ibsen’s Peer Gynt seen from the perspective of the Global South. A manifestation of the Multitude of Peer Gynts project in 2020, UrFear is built through creating a network of various performance works with a modular approach. The approach is constructed as a method to work with plurality, both in terms of plural subject matters and plural aesthetic-praxes of the project’s collaborators, as a way to experiment with modes of pluriverse performance —performance that is based on an attempt to negotiate singularization.
Moderated by Yudi Ahmad Tajudin (director) and Ugoran Prasad (dramaturg) from Teater Garasi, UrFear consists of modular works by: Abdi Karya, Andreas Ari Dwianto, Arsita Iswardhani, Darlane Litaay, East Flores Theatre Collective, Gunawan Maryanto, MN Qomaruddin, Yasuhiro Morinaga and Nya Ina Raesuki, Micari Fukui, and Venuri Perera. The performance is staged in a web platform designed by Wok The Rock.
Project detail / Production Team / Merchandise / Lobby“UrFear: Huhu and the Multitude of Peer Gynts” adalah jejaring karya pertunjukan berdasarkan pembacaan ulang lakon Peer Gynt karya Henrik Ibsen, yang dilihat dari sudut pandang Dunia Selatan. UrFear adalah perwujudan dari proyek Multitude of Peer Gynts di tahun 2020, yang disusun melalui penciptaan jejaring karya pertunjukan dengan pendekatan modular, dan dipentaskan di dalam situs web interaktif. Pendekatan ini dibangun sebagai metode untuk bekerja dengan keragaman, baik dalam pengertian keragaman isu maupun keragaman praxis estetik para kolaborator. Pendekatan ini juga merupakan sebuah cara untuk bereksperimen dengan beragam moda pertunjukan dalam semesta-plural (pluriverse) —pertunjukan-pertunjukan yang berupaya menawar proses penunggalan.
Dimoderasi oleh Yudi Ahmad Tajudin (sutradara) dan Ugoran Prasad (dramaturg) dari Teater Garasi, UrFear terdiri dari karya-karya modular yang diciptakan oleh: Abdi Karya, Andreas Ari Dwianto, Arsita Iswardhani, Darlane Litaay, Gunawan Maryanto, MN Qomaruddin, Nyak Ina Raseuki, Seniman Teater Flores Timur (STFT), Micari Fukui, Venuri Perera, dan Yasuhiro Morinaga.
Detail projek / Tim Produksi / Merchandise / Lobby